Di dalam Belajar
fotografi semua tidak ada kata tidak bisa,Sehingga apabila kita mempunyai niat
yang besar untuk bisa maka kita akan bisa,maka try and try again .
Pertama saya akan
Mengenalkan tentang Komponen-komponen dalam kamera DSLR yag wajib di ketahui :)
Komponen-komponen
tersebut antara lain:
1. Lensa
Kamera
Ketika membeli kamera
DSLR kita biasanya akan ditanya oleh penjual apakah akan membeli body kamera
saja atau kit [kamera+lensa], hal ini dikarenakan kamera DSLR dapat dipisahkan
antara kamera dan lensanya. Beberapa kamera DSLR dapat menggunakan lensa yang
berbeda merek, dan ada yang tidak bisa sama sekali. Ada kamera DSLR yang sudah
dilengkapi dengan motor autofocus ada juga yang belum memilikinya.
Lensa berfungsi untuk
memfokuskan cahaya hingga mampu mencetak gambar pada medium penangkap [film
atau CCD/CMOS]. Pada bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin yaitu
cincin panjang focus, cincin diafragma dan cincin focus.
Pada dunia fotografi
terdapat berbagai macam lensa, diantaranya adalah:
· Fix
lens [Lensa standar], lensa normal berukuran 50 mm dan memberikan karakter
bidikan natural.
· Wide
angle lens [lensa sudut lebar], berguna untuk menangkap subjek yang luas
dalam ruang sempit. Lensa ini membuat subjek terlihat lebih kecil daripada
ukuran sebenarnya, sehingga kita dapat memotret banyak orang yang berjajar
dalam satu ruangan yang sempit. Semakin pendek jarak fokusnya semakin lebar
pandangannya. Lensa ini sangat tepat digunakan untuk acara seminar dalam
ruangan dan pernikahan. Adapaun ukuran lensa ini mulai dari 17mm, 24mm, 28mm,
dan 35mm.
· Fish
Eyes Lens [lensa mata ikan], lensa ini masuk ke dalam kategori wide angle
lens dengan diameter 14mm, 15mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180
derajat dengan hasil gambar melengkung.
· Tele
lens [Lensa tele], lensa ini pada dasarnya merupakan kebalikan dari wide
angle lens. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek foto yang jauh,
dan mempersempit sudut pandang. Lensa ini berguna untuk melakukan hunting foto
terhadap objek yang jauh seperti di pegunungan, hutan, pantai dan
lainnya. Lensa ini biasanya berukuran 70mm ke atas.
· Lensa
zoom, lensa ini merupakan gabungan antara wide angle lens, fix lens dan tele
lens. Ukuran lensa tidak fix misalkan antara 80-200mm, oleh karena itu lensa
ini cukup flexible dan memiliki range lensa yang cukup lebar.
· Lensa
makro, lensa ini biasanya digunakan untuk memotret benda-benda yang sangat
kecil.
2. Viewfinder [pembidik]
Viewfinder merupakan
komponen yang penting pada kamera DSLR, ada dua sistem bidikan kamera, yaitu:
a) viewfinder type [jendela bidik yang terpisah dari lensa]; dan
b) reflex type [bidikan lewat lensa].
Kamera SLR/DSLR
menggunakan type yang kedua, mata seorang fotografer akan melihat melalui
lensa. Hal ini dapat menghindarkan parallax, yaitu keadaan dimana
fotografer tidak dapat melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui
lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak.
3. Jendela
bidik
Jendela bidik merupakan
sebuah kaca yang di dalamnya memuat penemuan jarak [range-finder],
pilihan diafragma, shutter speed dan pencahayaan [exposure].
4. Fokus
Merupakan bagian yang
mengatur jarak ketajaman lensa sehingga gambar yang dihasilkan tidak burem.
5. Shutter
Speed
Merupakan kecepatan
kamera dalam membuka dan menutup lensa, sehingga mempengaruhi banyaknya cahaya
yang ditangkap oleh kamera. Skala shutter speed biasanya dimulai dengan B, ¼, ½
sampai 1/1000, hal ini mengartikan kecepatan pembukaan lensa, misalkan shutter
speed yang kita pilih ½ maka shutter akan terbuka selama ½ detik.
Sedangkan tanda B
berarti Bulb yang mengartikan shutter akan terbuka ketika kita menekan tombol
dan menutup kembali ketika kita melepas tombol shoot. Yang pelu kita ingat
adalah semakin lama kecepatan shutter speed yang kita pilih semakin banyak
cahaya yang akan masuk ke dalam kamera.
Speed cepat dapat
digunakan untuk mengambil objek foto yang bergerak. Namun, beberapa fotografer
dapat memperoleh efek foto indah dengan memainkan speed, seperti menggunakan
speed lambat kepada objek foto yang bergerak maka akan memperoleh gambar objek
yang kabur namun background terlihat jelas.
Atau dengan menggunakan
metode panning, yaitu menggerakan kamera bertepatan dengan menekan tombol
mengikuti pergerakan objek foto. Metode ini dapat menghasilkan foto yang indah,
yaitu objek foto yang bergerak akan jelas terlihat namun background menjadi
blur.
6. Diafragma
Diafragma biasa dikenal
dengan kata aperture, memiliki fungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke dalam kamera. Di kamera SLR/DSLR penulisan diafragma menggunakan
lambing F, dengan skala F/2, F/2.8, F/4, F/16 dan seterusnya.
Cara bekerja diafragma
ini adalah semakin kecil nilai F maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar
sehingga cahaya yang masuk semakin banyak, dengan artian hasil foto akan
terlihat lebih terang.
Diafragma kecil
biasanya digunakan untuk hasil foto yang tajam baik dari depan maupun
background dan biasa digunakan untuk foto landscape yang membutuhkanhasil
detail.
Diafragma besar
biasanya digunakan untuk hasil foto dengan subjek yang tajam dan background
blur.
7. Depth
of Field
Depth of field adalah
besarnya jarak antara subjek yang paling jauh maupun paling dekat yang dapat
terkena fokus tajam pada sebuah foto. Misalkan kita memotret barisan manusia,
maka hasilnya akan terlihat manusia paling depan dan beberapa di dekatnya akan
terlihat jelas, namun semakin ke belakang foto manusia akan terlihat blur.
Fungsi dari depth of field adalah mengaburkan latar belakang yang dianggap
tidak sesuai dengan subjek.
8. Pencahayan
[exposure/ISO]
Merupakan kuantitas
cahaya yang diperbolehkan masuk, exposure [ISO] diukur dengan alat yang disebut
light meter. Jika ligh meter menunjukkan kekurangan cahaya maka kita bisa
memperkecil bukaan diafragma [F] dan memperlambat shutter speed. Namun, jika
light meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita dapat memperbesar diafragma
[F] dan mempercepat shutter speed.
Penggunaan ISO yang
tepat adalah apabila kita menggunakan ISO yang tinggi maka kita hanya
memerlukan sedikit cahaya agar gambar yang dihasilkan jelas. Sedangkan, apabila
ISO rendah maka kita memerlukan cahaya yang banyak agar gambar menjadi jelas.
Demikianlah
komponen-komponen dasar yang harus diketahui bagi fotografer pemula agar dapat
menghasilkan gambar yang baik dan enak dipandang.
Posted in: Aneka
0 komentar:
Posting Komentar